Golongan Darah

 

*GOLONGAN DARAH*

Pernahkah kamu mendengar sebuah pengumuman bahwa seorang korban kecelakaan kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi darah dengan golongan tertentu? Atau, sudah tahukah kamu apa golongan darahmu?

Di dunia, dikenal beberapa sistem penggolongan darah:

1. Golongan Darah Sistem ABO 

Sistem penggolongan darah ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner. Penggolongan ini berdasarkan kandungan Aglutinin (protein penggumpal) dan Aglutinogen (protein yang digumpalkan) di dalam darah.

Pada sistem ini, darah dibedakan menjadi golongan darah A, B, O, dan AB. Golongan darah A mengandung Aglutinogen A dan Aglutinin β. Golongan darah B mengandung Aglutinogen B dan Aglutinin α. Golongan darah O tidak mengandung Aglutinogen, tetapi mengandung Aglutinin α dan β. Golongan darah AB mengandung Aglutinogen A dan B, tetapi tidak mengandung Aglutinin. Secara ringkas, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Catatan: Jika Aglutinogen A bertemu Aglutinin α maka terjadi penggumpalan darah (koagulasi), sedangkan jika Aglutinogen B bertemu Aglutinin β maka juga akan terjadi penggumpalan darah. Penggumpalan darah yang hebat dapat mengancam kehidupan seseorang. Karena itu, transfusi/donor darah harus memperhatikan golongan darah yang sesuai antara pendonor dan penerima darah transfusi.

 2. Golongan Darah Sistem Rhesus

Penggolongan darah sistem Rhesus ada berdasarkan ada/tidaknya Aglutinogen RhD (Aglutinogen yang mirip dengan yang dimiliki oleh sejenis kera) di permukaan sel darah merah.

Seseorang dikatakan bergolongan darah Rhesus positif (Rh+) jika memiliki Aglutinogen RhD di sel darah merahnya. Apabila tidak mengandung Aglutinogen RhD, maka seseorang tersebut dikatakan bergolongan darah Rhesus negatif (Rh-).

 *TRANSFUSI DARAH*

Transfusi adalah proses menyalurkan darah darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. 

Dalam transfusi darah, dikenal beberapa istilah, yaitu Donor dan Resipien. Donor adalah orang yang memberikan darahnya. Sedangkan, Resipien adalah orang yang menerima darah.

Proses ttransfusi darah harus memperhatikan golongan darah donor dan resipien untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah yang dapat berakibat fatal/kematian. Untuk memahami kemampuan golongan darah untuk mendonorkan dan menerima donor darah, perhatikan skema berikut:

Keterangan:
Golongan darah A dapat mendonor kepada golongan darah A dan AB; serta dapat menerima transfusi dari golongan darah A dan O.
Golongan darah B dapat mendonor kepada golongan darah B dan AB; serta dapat menerima transfusi dari golongan darah B dan O.
Golongan darah O disebut DONOR UNIVERSAL karena dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah lain. Akan tetapi, golongan darah O hanya dapat menerima transfusi dari sesama golongan darah O. 
Golongan darah AB disebut RESIPIEN UNIVERSAL karena dapat menerima transfusi dari semua golongan darah lain. Akan tetapi, golongan darah AB hanya dapat mendonor ke sesama golongan darah AB.
•Dalam transfusi darah sangat diusahakan resipien menerima donor dari sesama golongan darahnya secara tepat untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah.
*****
Tugas:
Seorang siswa di MTsN 8 Tulungagung bernama Khumair memiliki golongan darah A. Jelaskan:
1. Sebutkan jenis Aglutinin dan Aglutinogen yang terkandung dalam darah Khumair!
2. Kepada golongan darah apa saja Khumair dapat mendonorkan darahnya?
3. Golongan darah apa saja yang dapat memberikan transfusi kepada Khumair?
4. Jika Khumair kehilangan banyak darah, Agus yang bergolongan darah B tidak boleh mendonorkan darah kepadanya karena akan terjadi koagulasi (penggumpalan darah). Mengapa hal itu bisa terjadi? Hubungkan dengan kandungan darah Khumair dengan darah Agus.
Tulis jawabanmu di Buku IPA, foto jawaban tersebut, kemudian upload di link ini: klik di sini.
 
*****
File materi dapat didownload dengan klik di sini.

Komentar